NDORO GLOMPONG, MENATA HATI BERSAMA BELAHAN JIWA

javvachic - 23 November 2019 menandai hari yang istimewa di hati. 23 tahun lalu kami mengikat janji dihadapan Allah, mengarungi bahtera kehidupan bersama mengikuti gelombang suka duka. Siapa sangka di penghujung tahun lalu kebahagiaan kami sekeluarga bertambah dengan hadirnya seorang putri mungil Reina Syahnaz. Empat (4) anak atas karuniaNya mewarnai kehidupan kami. 
Untuk mensyukuri Wedding Anniversary kami, rasanya sayang kalau momen spesial ini dilewati begitu saja. Pergi jauh atau staycation juga sedang tidak memungkinkan. Planning2 surprise di masa lalu yang membuahkan cancelnya tiket ke Singapur untuk french fancy resto pun jauh dari angan. Lantas teringat suatu destinasi wisata baru yang mana foto-foto dari sang pemilik tempat selalu berseliweran di media facebook. Ok mari tuntaskan rasa penasaran ini, inilah saat yang tepat untuk menyambangi Ndoro Glompong.

Apa sih sebenarnya Ndoro Glompong? Nama yang unik ya, njawani sekali. Maka berangkatlah kami Sabtu lalu menuju Linggoasri. Hati-hati jika langsung mengikuti Googlemaps karena akan diarahkan ke suatu titik depan RSUD, jadi ada baiknya browsing dulu alamat yang tepat. Lokasi NG itu sendiri terletak di Kabupaten Pekalongan, sekitar 23km dari kota sebelum Bumi Perkemahan Linggoasri. Bolehlah sangu cemilan di mobil untuk isi perut. 
Rute melewati deretan rumah2 antik jengki yang masih berdiri dengan megahnya di sekitar Pekajangan - Ambokembang; dahulu kala kononnya merupakan komplek Koperasi Batik yang jaya pada jamannya. Pekalongan memang masih sarat dengan bangunan2 kuno dan hal ini merupakan suatu kelebihan yang patut dibanggakan, menambah charm/pesona Kota Batik. Lanjut perjalanan ke kabupaten, melalui Karanganyar dengan kanal2nya yang bening (beda sekali dengan yang di kota ya). Jalanan aspal mulus membentang di Kajen - Linggo dan panorama hutan pinus yang asri  berkelok kelok menawarkan keindahan alam kabupaten. Tidaklah heran jika NG menawarkan paket bicycle package, downhill maupun crosscountry dan offroad untuk kegiatan yang menantang adrenaline. Seperti yang tertera di profil perusahaan dan IG @ndoro_glompong: Ndoro Glompong, Culinary, Adventure and Sport. Tourist attraction.

Dan inilah yang disuguhkan tiba di lokasi... niat ingin langsung santap siang sirna begitu melihat spot2 cantik. 


















Di tanah seluas 5000m2 yang berundak-undak, sang owner Bapak Dwi Arie Gunawan mencurahkan waktu pembangunan selama 1,5 tahun guna menyempurnakan set lokasi ini sedemikian rupa mengikuti kontur yang ada. Alhasil sebuah tempat wisata anyar etnic chic yang menyatu dengan alam pun berdiri. Turun dari  mobil, hasrat selfie gak bisa dihindarkan begitu melihat spot yang femes itu : Tema N d o r o  G l o m p o n g dan phone box merah menyembul untuk mengabari tuan rumah bahwa kami sudah tiba 🙂. Setelah menaiki tangga batu (mari foto lagi) terdapat sebuah pendopo yang dinamakan 'Ruang Rindu". Kedatangan kami disambut oleh Bapak Arie & Ibu Temi dengan ramahnya. Saat itu Ndoro Glompong baru dibuka 2 minggu, namun pengunjung sudah ramai berdatangan. Ketika ditanyakan alasan dibalik nama Ndoro Glompong, maka inilah jawaban beliau:

Ndoro itu sebutan tuan utk priyayi jawa. Sedangkan glompong itu sebenarnya nama paraban... panggilan lain yg lazim di tradisi jawa biasanya bisa berkaitan dg fisik, behaviour atau hal lain yg memudahkan org utk memanggil atau mengingatnya. Kata glompong di kosa jawa bisa berarti mlompong, manyun atau bengong.
Waktu kecil saya sering kali plompang plompong atau bengong sedikit bicara,suka menyendiri tdk suka keramaian sehingga di parabi glompong oleh ayah ibu saya.
Ndoro glompong sebenarnya bukan utk mentuankan saya🤣. Tetapi sebagai tanda bakti saya  yang tertinggi utk almarhum ayah saya dan ibu saya yg telah memdidik dan membesarkan saya sehingga saya bisa spt skrg...ini bentuk obsesi yg saya tangkap dari ayah saya yg baru bisa saya tunaikan sekarang...rumah yang luas nyaman sejuk banyak tanaman dan hewan piaraan semua damai hidup berdampingan." 
Subhanallah, niat luhur diijabah oleh Allah yang tentunya dibarengi dengan kerja keras dan dedikasi di profesi beliau. 





Bicara kuliner, Ndoro Glompong menyediakan menu à la carte dan prasmanan. Untuk pecinta kopi jika familiar dengan nama Kedai Kopet di RSUD Kajen, maka outlet tersebut dipindahkan ke NG bersebelahan dengan pawon. Snack tradisional maupun western dapat ditemukan di menu à la carte seperti pisang bakar, roti bakar, Glompong fries, pancake, sandwich, churros, olahan salmon dll, sementara menu minuman cukup variatif. Harga berkisar mulai 15rb-45rb. Surprise manis ketika kami dibawakan surabi complimentary dari NG. Menu prasmanan disajikan di bangunan pawon dengan piranti makan tradisional dari tanah liat. Nampak sebuah tungku pizza tradisional pula, semoga visit mendatang menu pizza sudah dapat ditemukan di menu. Mau belah duren pun bisa, tapi harus pesan dulu untuk santap di tempat. Makin seru kan pergi jauh2 bisa menikmati duren rame2 di tempat yang senyaman NG.








Untuk seating area, bisa memilih duduk2 di Pendopo Ruang Rindu yang sarat dengan mebel2 kuno/antik, atau di beberapa bale bengong/gazebo yang tersedia, maupun di bench rustic. Interior tradisional jawa nampak dominan, menambah kental atmosfir getaway ala priyayi. Kami memilih sebuah bangunan berbatu dengan ruang duduk di lantai atas yang semi terbuka. Di lantai bawah terdapat ruangan untuk istirahat/menginap berupa kamar tanpa sekat, dan diatas sebuah ruangan dengan vista alam. Cukup luas, si kecil merangkak kesana kemari dengan nyaman. Sembari duduk2 santai di kursi becak, teringat suasana tempo dulu di  rumah alm. eyang putri. Saya membayangkan suatu saat bisa ngumpul2 dengan keluarga besar di ruangan ini karena privasinya dapet.
Kami menikmati hidangan rumahan berupa nasi lele mangut, lodeh dan sambel pete. Anak2 seperti biasa memilih ayam goreng. Soal rasa ditambah suasana yang makin syahdu jelang senja, jadi semakin nikmat.




Setiap sudut ditata dengan menarik dan anggun, artistik, tidak artifisial seperti wisata2 baru yang mainstream. Bangga rasanya melihat kebudayaan jawa dapat diterapkan di tempat wisata ini, layaknya "When Nature met Culture". Indonesia banget. Maka tak heran jika pengelola menyematkan istilah 1001 spot selfie untuk Ndoro Glompong. Semua spot memanjakan mata dan kamera. Untuk foto keluarga/foto grup dengan tematik jawa tradisional, NG pun menyediakan kostum yang dapat disewa seperti beskap, blangkon, jarik dan kebaya. Foto prewed akan selaras dengan romantisme NG. Acara Office Gathering juga sesuai di NG.
Fasilitas yang tersedia : gym corner, musholla, dan 3 tipe penginapan ataupun camping ground. Playground? Seluruh hamparan rerumputan ideal untuk lahan bermain anak2 di alam... 



Waktu semakin larut, dan setelah puas keliling2 Ibu Temi mengantar kepergian kami. Alhamdulillah atas momen ini, sebuah quality time untuk melepas lelah, bercanda bersama, menata hati bersama belahan jiwa. Saat menulis, terselip doa dan perasaan kangen untuk bapaknya anak2 yang sedang bekerja diluar kota. Memang ada saatnya perlu meluangkan waktu sejenak dari rutinitas untuk kontemplasi, tadabur alam dan bersyukur atas kehidupan ini disaat susah maupun senang , untuk semakin mendekatkan diri ke Sang Pencipta Alam Semesta demi mendapatkan ridhoNya. 

Terimakasih Ndoro Glompong, telah menjadi bagian dari warna warni Anniversary kami... 


NDORO GLOMPONG
Sadang - Linggoasri Kajen
Pekalongan 
Jawa Tengah 51161
CP : Ibu Temi
# 0812 2812 0779

November 2019, 

JavaChic 



NB: yang perlu Pekalongan VIP Trip, Batik Trip, Heritage Trip boleh ya kontak2 JavaChic... 


Comments

  1. Pertama..Happy Anniversary mba Ayi..semoga bahagia selalu.. Dan trmksh utk tulisan ttg NG ini..langsung pengen ajak ibu ke sana deh..hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertamax gan hehe... makasih ya mbak supportnya. Bener deh mbak spot ini kudu disambangi, nyenengin bgt tempatnya, suasananya, makanan enak, ownernya ramah2 bgt

      Delete
  2. Harga menu prasmanan nya mulai dr berapaan y kk?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm sptnya begini nasi 5rb, lele mangut 10/15rb, dll ndk terlalu mahal sih. Yg mihil minumannya

      Delete
    2. Anggap sekitar 50rb/org berikut minuman

      Delete
    3. antara 50-75 ribuan / org lah klo selain makan minum pengen nyobain snack ini itu juga..hihi..

      Delete
  3. Pendoponya asik banget, nyaman jadi betah mau ngabisin waktu sambil ngobrol sama keluarga di situ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener suasananya semilir2 cakep, emang bikin betah ko. Makasih kak udh BW & komen

      Delete
  4. Jadi pengin ngopi nih, Mbak. Kopi organik sokokembang ngangenin banget hehe.
    Lumayan lengkap ya kuliner dan spot buat keluarga, Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener ini spot wisata baru yg agk high end... tp ga jauh dr situ ada lg yg rame jg spt Kapeo, mungkin ngupi nya lbh otentik krn sang owner udh ngelola 3 tempat di kabupaten. Thks mas udh BW kemari

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  5. Barokallah met anniversary ya mba sayang. Senangnya. Hepi terus ya mba. Semoga kapan2 kalo udah selo mau main kemari ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih doanya Nyi... smg suatu saat bs mampir ke NG dpt pengalaman yg menyenangkan

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jalan-jalan ama Eneng

Jalan-jalan ke Pekalongan ala JavaChic

Peringatan HUT RI ke 78 di Magelang