4 hal yang perlu diketahui mengenai Batik Cap

javvachic - Batik menyimpan seribu cerita dibalik sehelai kain yang terpampang indah di hadapan kita, atau yang kita kenakan sebagai busana. Bukan saja cantik dipandang secara visual, namun apabila kita mengetahui rumitnya proses pembuatannya, maka akan terselip rasa bangga dan akan membuat kita semakin menghargai adikarya warisan nusantara ini.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat atau konsumen mungkin belum mengetahui perbedaan antara  batik print, batik cap, atau batik tulis.

Kilas balik dulu sekitaran tahun 2014 di Baltos Bandung. Seorang pengunjung menanyakan kepada saya apakah baju batik yang dia beli di toko sebelah batik tulis atau bukan. Well memang strategi si Teteh sebelah akan teriak2 ke pengunjung "Mangga Bu batik tulisnya Bu..." apapun yang mereka jual. Yah namanya strategi ya bebas bebas aja sih, hanya sangat disayangkan kalau lain dari kenyataan. Sekilas lihat aja saya sudah bisa nebak jenis batiknya. Gak ingin melihat si Ibu kecewa, walaupun dalam hati udah miris, saya cuma bisa lempar senyum sembari mempersilahkan melihat lihat di toko kami. 
Sebagai pemilik Belleza Batik, saat itu saya masih idealis mempertahankan citra toko yang hanya menyediakan batik cap dan batik tulis. Kepuasan hati bukan saja ketika ada transaksi, tapi dari interaksi dengan pengunjung melalui secuil edukasi batik yang saya ketahui saat itu. Kenyataan di lapangan kami terpaksa set back karena gempuran murahnya batik print. Akhirnya ada kawan yang menitipkan batik print produksinya ke toko kami, berupa daster dan stelan kaos motif batik {batik print kaos}. Rada kecewa tapi apa boleh baut. Let's try. Memang masih harus banyak belajar mengenai bisnis, namun kapan lagi kalau gak dicoba ya kita gak akan punya pengalaman. Take a chance while you can! Selain itu ya memanfaatkan sisa tabungan karena usaha primer lain sudah mulai goyah. Seneng rasanya waktu itu tanda tangan kwitansi sewa toko. Dasar sentimentil, teringat pas Hari H saya abadikan momen penanda tanganan di Baltos melalui foto. Kala itu saya pakai gelang emas ala Bulgari, yang tidak lama kemudian saya gunakan untuk tambahan modal usaha batik ini.


Namanya usaha ada saat2 ramai ada saat2 sepi. Kadangkala di hari sepi, saya ubah tata letak kios luar jadi semacam display galeri mini. Belleza Batik menggunakan 2 kios, 1 agak di dalam untuk keperluan toko, dan 1 diluar semacam lapak kecil terbuka di tengah hall. 
Foto di bawah ini kebetulan seragam batik keluarga yang kita produksi langsung di Pekalongan dari sehelai kain doby polos lho, dan di "babar" ala motif parang... nah dari sehelai kain polos atau doby polos jadilah busana batik dengan motif parang dengan proses batik cap menggunakan canting cap. 



Style & disain Java Chic (Belleza Batik Store) 


Canting cap? Apa pulak tu kata si Namboru. Macam mana nak buat cakap si makcik. Okelah kali ini mari kita ulas mengenai Batik Cap.

Sebetulnya istilah "Batik" itu lebih mengacu ke prosesnya; yaitu tehnik membatik melalui media canting cap atau canting tulis menggunakan perintang lilin malam, bukan lilin lilin kecil nya si Chrisye.

Seperti apa penampakan dari Canting Cap? Voilà... 

Alat-alat yang digunakan


Lembaran lempengan tembaga yang dibentuk


Canting Cap 

Jadi gimana? Berat, kamu gak akan kuat, biar Dylan aja. Ih si ganteng kasep pisan... idolanya si kakak Bella putri cantikku.

Itupun saya baru faham detil tehniknya setelah menetap di Pekalongan beberapa tahun kemudian. Singkat cerita, suatu saat kami jalan-jalan mencari canting cap pesanan saudara di kawasan Kampung Canting dekat rumah. Bukan dia akan gunakan untuk membatik, melainkan sebagai ornamen interior di joglo nya. Memang bentuk canting cap itu cantik-cantik dengan detil ornamen ukiran yang disesuaikan dengan motif tertentu. 

Mengulik lebih detil mengenai batik cap, inilah 4 hal yang perlu diketahui:

1. Apakah itu canting cap? 

Canting cap merupakan sebuah alat cetak untuk membatik seperti stempel tembaga dengan ukuran dimensi yang lebih besar. Membentuk susunan motif pada salah satu permukaan, lazimnya canting cap terbuat dari tembaga namun ada juga yang terbuat dari kayu. Harga sebuah canting cap tergantung kerumitan motif dan ukuran, bisa senilai minim tujuh ratus lima puluh ribu (Rp 750.000,-) rupiah hingga jutaan. Bayangkan berapa buah canting cap yang diperlukan untuk membuat sehelai kain. Beda motif, beda canting. Digunakan secara manual dan dapat dipakai berulang ulang karena bahannya kuat memakai logam tembaga. Kenapa tembaga, karena tembaga memiliki sifat lentur, mudah dibuat pola, dan tahan terhadap panas. Hasil nya pun akan terlihat lebih akurat. Bayangkan jika harus dibuat dengan logam emas. Makmur lah awak. 

2. Bagaimana cara membuat canting cap?

Dari ilustrasi foto di atas, dapat dilihat bahwa sebuah canting cap terdiri dari tiga (3) bagian:
  • Dasar kerangka, berupa kotak cetakan 
  • Kerangka, yang terbuat dari lempengan-lempengan tipis tembaga yang dibentuk sedemikian rupa membentuk pola motif batik untuk dilekatkan pada dasar kerangka dengan cara dipatri dengan timah
  • Tangkai, atau garan sebagai pegangan pada waktu proses men"cap" terbuat dari besi atau kayu.
Dari segi tehnik pembuatan canting cap, diperlukan skill yang tinggi dan ketelitian sang pengrajin untuk membentuk pola motif batik. Dikerjakan dengan telaten dan mendetail menggunakan alat-alat yang sederhana, tidak heran jika membutuhkan waktu cukup lama untuk membuatnya. 

3. Bagaimana tehnik batik cap?

Mengutip definisi dari Google, disebutkan bahwa tehnik batik cap dilakukan dengan menggunakan alat canting cap. Caranya, canting cap dicelupkan pada cairan lilin (malam) yang sudah dipanaskan, lalu ditorehkan di atas kain mori. Tehnik membatik ini memiliki kelebihan menjadi tehnik yang pembuatannya relatif lebih singkat dibandingkan dengan tehnik lukis dengan alat canting lukis.
Digunakan untuk pola-pola motif pinggiran kain, atau untuk mencetak pola isi kain dan bahkan seluruh permukaan kain dengan pola yang repetitif.






Pola repetitif batik cap pada blus sutra

4. Dimana kita bisa belajar membatik?

Yuk belajar membatik di Pekalongan yuk. Banyak alternatif ruang belajar di Kota Batik yang bisa kita pilih untuk Edukasi Batik :

1. Museum Batik saya sarankan untuk dikunjungi kalau hanya punya waktu singkat, dimana ada Ruang Workshop untuk sebuah pengalaman membatik. Selain itu tentunya Museum Batik mempunyai program pelatihan batik kepada masyarakat, sekolah maupun instansi.

2. Kampung Batik seperti di Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Pesindon. Rumah Batik seperti Griya Batik Mas di Kauman, selain berbelanja di galeri nya, pengunjung dipersilahkan untuk menyaksikan "behind the scene" atau menengok tempat produksi mereka dan melihat ketrampilan para pembatik secara langsung. 

3. Kampung Batik Wiradesa di Kabupaten Pekalongan, terdapat sebuah Pusat Pendidikan Rumah Batik TBIG yang dikelola oleh YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) dengan program2 yang terjadwal. Tautan dapat dibaca pada link blog berikut ini : Rumah Batik TBIG

4. Berguru langsung secara pribadi ke para seniman batik Pekalongan seperti Kang Canting atau para pembatik lainnya.

5. Menempuh pendidikan formal di Universitas setempat seperti UNIKAL (jurusan Teknologi Batik), Politeknik PUSMANU (jurusan Teknik Batik).

Apapun pilihannya, jadikan Pekalongan sebagai kamus hidup dan dapatkan pengalaman yang berkesan.

" Kota Batik di Pekalongan
Bukan Jogya Bukan Solo "

- Slank -



Kolase Museum Batik Pekalongan
    


Sekian dari Dunia Batik melalui Java Chic, semoga bermanfaat. Boleh banget ya drop komen atau lempar pertanyaan dimari. Atau mau belanja melalui saya sebagai personal shopper monggo, akan saya beri referensi terbaik sesuai kebutuhan. Dimana aja kemana aja, dengan Java Chic.


Salam budaya,
Java Chic
















Comments

  1. Pernah ngelihat Bapak-bapak ngecap batik waktu kecil karena deket dengan buat2 batik gitu. Beliaunya udah profesional bgt. Sampai skrng, blm lihat lagi mbak orang membatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. salah satu discovery yang bikin melek mata. Njlimet banget prosesnya, apalagi batik tulis yang dilukis dengan canting tulis, manual. Padahal dulu aku punya workshop batik pint kalau mau lihat tahapan2 proses nya (pra produksi) : gambar disain motif , trs disetting utk file digital, di print uk A0, baru proses afdruck dengan plangkan di meja lighting, di lack proses kimiawi supaya motif nempel, dijemur/dikeringkan, disemprot hingga tinggal sisa motif di plangkan, dicheck di meja khusus, lantas diedit manual kalau2 ada kekurangan motif/titik2 baru deh plangkan2 kita serahkan ke klien untuk mereka proses lebih lanjut ke tahapan berikutnya

      Delete
  2. Jadi pengen lihat langsung gmn proses membatik 😊 kebayang deh kl aku ke pekalongan pasti kalapp 🥰 kebayang juga galery² batik disana trus ada cafe mungilnya ditengah²nya pasti asik bgt jika di temani dgn secangkir coklat panas

    ReplyDelete
  3. Iya say hmmm menikmati batik dan hot choco. Insyaallah dimudahkan kesana say

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jalan-jalan ama Eneng

Jalan-jalan ke Pekalongan ala JavaChic

NDORO GLOMPONG, MENATA HATI BERSAMA BELAHAN JIWA