Batik Bulan, pesona batik premium Pekalongan

JavaChic - Sekian lama menetap di Pekalongan, dari dulu sebenernya saya ingin bertandang ke Jetayu Residence, tepatnya di kediaman Bu Wulan Utoyo atau lebih akrab dipanggil Cik Lan. Seorang tokoh masyarakat yang juga pemilik usaha Batik Bulan . Acap kali kami bertemu di acara-acara pemerintahan atau acara komunitas, jadi saya ingin menyempatkan diri untuk bersilaturrahim. Tapi sebenarnya saya takut... takut kalap haha 

Beliau adalah wujud profil pengusaha dengan keramahan khas Pekalongan. Ramah terhadap customer dan tegas dalam berorganisasi. Sebagai tokoh masyarakat, Cik Lan merupakan pengayom di berbagai komunitas di Kota Batik. Beliau adalah salah satu garda depan Komunitas Batik, dan menjabat sebagai Penasihat di Kadin Pekalongan dimana saya pernah mendapat kesempatan menjadi salah satu anggota di Divisi Pariwisata. Bicara KADIN, ingin saya menyapa Bapak Nanggolo Mulyo Waniadji, Ketua Kadin Pekalongan saat itu. Salah satu profil besar di Pekalongan yang kerap berbagi ilmu dan ruang diskusi.
Suatu saat CikLan menghubungi saya untuk urun rembug mengenai Museum Batik Pekalongan. Memang Museum Batik Pekalongan iconic, tempat bersejarah peninggalan masa lampau yang mana akhirnya saya pilih untuk menjadi venue shooting sebuah project budaya Dancing Joy featuring Pekalongan Menari.  Menyenangkan sekali ngobrol-ngobrol dengan Cik Lan. Jangan salah, beliau ahli cuap-cuap: mumpuni sebagai food vlogger dan dengan suaranya yang merdu hobby menyanyi atau karaoke menjadi salah satu kegiatan favorit ... 

Sebagai owner beliau selalu terjun langsung menemui setiap klien walaupun sesibuk apapun jika sedang di rumah, menyempatkan chit chat kecil sembari sibuk meladeni sana sini. Itulah bedanya Batik Bulan dengan merk2 besar lain. Hangat, ramah dan available. Dalam kepanitiaan, pada saat2 seminar dll ketaatan beliau dalam agama selalu membuahkan wejangan2 yang teduh. Tambah kagum saya terhadap kepribadian seorang Cik Lan.

Pagi itu  di kediamannya yang asri, setangkup permen jahe dan wedang jahe hangat menemani para customer. Mata seakan akan dimanjakan oleh penataan interior yang etnik dan pernak pernik yang unik, selain tentunya hamparan produk2 batik tulis premium berupa kain, sarung, selendang sutra yang baru saja dikirim ke Roma Itali, dan aneka fashion batik.   
Ada yang istimewa, sebuah selendang sutra bertatahkan lambang Bhinneka Tunggal Ika. Monggo jika hendak dipinang karena tentunya akan menjadi koleksi yang anggun dan megah.
Tidak heran jika Bulan Batik dipilih untuk mengikuti pameran tempo lalu di Perancis. Andai saya bisa ngintil sebagai asisten merangkap penerjemah kala itu, sudah pasti Menara Eiffel akan saya peluk. Eh bukan CikLan yang dipeluk ya... dua-dua nya lah. Mari bernostalgia di Paris... 









Lantas setelah cuci mata, ngobrol2 dengan salah satu staff yang diamanahkan untuk nyungging  (menggambar pola/disain batik nan jelimet dan indah mendetail di kertas) pilihan saya pun jatuh ke sebuah gaun lilit, stelan jaket tulis dan kebaya encim kombinasi lurik... dipilih, difoto, lain kali baru dibeli. Mari utamakan para customer yang budiman dulu; monggo hubungi saya jika ada pilihan yang berkenan untuk info lebih lanjut, atau sila pantau akun IG @javachic.batik 


Nyungging, menggambar pola batik











Pekalongan memang surga batik! I'll be back. Rindu sudah menyeruak di dada. Mari belanja.




Magelang, Februari 2022
Salam budaya,


Java Chic





Comments

Popular posts from this blog

Jalan-jalan ama Eneng

Jalan-jalan ke Pekalongan ala JavaChic

NDORO GLOMPONG, MENATA HATI BERSAMA BELAHAN JIWA